seputar komunikasi informasi dan teknologi

Ahok: Ada Mafia di Belakang PKL Tanah Abang

Ahok: Ada Mafia di Belakang PKL Tanah Abang
Kompas.com
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (dua dari kiri) didampingi Kepala Kecamatan Gambir Henri Perez Sitorus melihat jajanan saat berbuka puasa bersama di kantor Kelurahan Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2013) malam. 



Tribunnews.com, Jakarta — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kesulitan menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di jalan-jalan sekitar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia menilai ada mafia besar yang bermain di belakangnya.
"Tanah Abang ini memang sulit, bisnisnya terlalu besar, mafianya terlalu besar. Nah, kalau mafianya terlalu besar, Al Capone (mafia legendaris asal AS), agak lama kan, hahaha," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (12/7/2013) sore.
Basuki tidak menyebutkan siapa mafia yang dimaksud tersebut. Ia mengatakan, pembenahan pedagang di jalan-jalan sekitar Pasar Tanah Abang tidak dapat dilakukan secara terburu-buru. Ia meminta semua pihak bersabar menunggu proses tersebut berjalan.
Para PKL itu enggan menempati lokasi Blok G Pasar Tanah Abang yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mereka beralasan tidak ada pembeli yang mau masuk ke dalam Blok G.
"Ya, di mana-mana kalau kamu (sudah jualan) di jalan, siapa yang mau ke Blok G? Itu yang iri-iri di situ. Lama-lama kalau dari Tanah Abang, ke (Jalan) Mas Mansur juga dong, ke (Jalan) Abdul Muis saja sekalian kamu dagang diperpanjang. Mana bisa? Itu ada aturannya," ujar Basuki.
Basuki menegaskan bahwa siapa pun tidak diperbolehkan menggunakan jalan untuk berjualan, apalagi disewakan untuk para pedagang. Pemprov DKI Jakarta, kata dia, terus membenahi berbagai fasilitas pada Blok G Pasar Tanah Abang. Basuki menyebutkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus mengontrol proses tersebut.
Basuki menyampaikan, ada tiga lokasi PKL yang terus dibenahi oleh Pemprov DKI Jakarta, yakni Pasar Minggu, Jatinegara, dan Tanah Abang. Selain terhadap PKL, penertiban dilakukan terhadap parkir liar.
"Ya, itu tiga yang penting, terus PKL yang jalan dan hambat parkir-parkir liar. Banyak (itu), di KS Tubun, di Slipi juga sama, yang punya gedung kurang ajar kan. Kita enggak tegur dulu, kenapa? Pasukannya kurang. Bulan puasa kan," ujar Basuki sambil tertawa.

No comments:

Post a Comment

Copyright © kalaolaoTM. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design